Sabtu, 19 Oktober 2013

INDONESIA ADALAH BENUA ATLANTIS YG TENGGELAM!

 

Sindonews-

Atlantis, mungkin anda sudah tak asing mendengar nama itu. Percaya atautidak,Benua Atlantis yang telah lama hilang selama berabad-abad itu terletak di Asia Tenggara,tepatnyadi Indonesia.Dahulu kala di zaman peradaban pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, NegaraSingapura jugaMalaysia bagian barat dan Selat Sunda menyatu daratannya. Dulu wilayah tersebutsering disebut-sebut Sunda Island.Adalah Profesor Arysio Santos yang menyimpulkan bahwa setelahmelakukan penelitian selama 30tahun terakhir, dirinya meyakini benua Atlantis adalah Indonesia.“Profesor Santos memperoleh keyakinan setelah melakukan penelitian kalau Indonesia adalahAtlantis yanghilang,” jelas Jimly Asshiddiqie ( Dikutip Koran Sindo ).Menurut Jimly, karya Santos yang kemudiandibukukan dengan judul ‘Atlantis, The Lost ContinentFinally Found’ didukung sejumlah fakta yangmemang mendekatkan Indonesia dengan Atlantis.Bahkan, kata Jimly, pernyataan arkeolog, manusiatertua adalah Pithecanthropus Erectus semakinmengindikasikan hal tersebut.“Ada info dari arkeolog,manusia tertua yakni pithecanthropus Erectus ya manusia Jawa. Jadisangat mungkin peradaban hebatitu sebenarnya dari Indonesia,” terang mantan anggotaWantimpres ini.Jimly menambahkan, kalaumemang memungkinkan, sebuah peradaban yang besar kemudianmenghilang. Meski sempat hilang darisejarah bangsa Indonesia dan umat dunia, Jimlymenyarankan agar penelitian Santos ini dapatmemotivasi bangsa Indonesia agar bangkit darisituasi sekarang.“Paling penting adalah bahwa kitapernah hebat, ini (buku karya Santos) sebagai sumber motivasike depan agar bisa maju,” tandasJimly.Sementara itu, Direktur LIPI Profesor Dr Umar Anggara mengatakan agar temuan Santosinidijadikan motivasi para ilmuwan Indonesia untuk membuktikan kebenarannya secara akademis.“Sayaharap buku ini bisa menginspirasi bagi para ilmuwan untuk mencari kebenaran secaraakademik. Karenamenyinggung Indonesia dan sudah sepatutnya kita yang mencari tahu,” imbuhUmar. ( DikutipTrijaya)Kehancuran AtlantisBenua Atlantis hilang di karenakan tenggelam oleh lautan dan bencanagempa bumi, hinggamengakibatkan daratan Atlantis tenggelam hingga mencapai dasar laut. Terlihatjelas bahwa adabangunan-bangunan tua yang sudah ada sejak berabad-abad di dasar laut di SelatSunda.Keberadaan Kota Atlantis yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu masih menjadimisteri.Namun, ada satu dokumen yang menyebut Indonesia merupakan wilayah Atlantis yangsebenarnya.Benarkah?.Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yangterjadi bersamaanpada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletuszaman ituadalah Gunung Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yangkononletusannya sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaaninimenimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar.Saat gunung berapiitu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda. Peristiwa itu jugamengakibatkan tenggelamnya sebagianpermukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkanpunahnya hampir 70 persen spesies mamalia yanghidup pada masa itu, termasuk manusia. Merekayang selamat kemudian berpencar ke berbagaipenjuru dunia dengan membawa peradaban mereka diwilayah baru.“Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru iniditemukan diPulau Flores musnah dalam waktu yang hampir sama,” tulis Santos.Sebelum terjadinyabencana banjir itu, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa,Kalimantan, dan Nusa Tenggaradiyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia serta BenuaAsia.Menurut Santos, pulau-pulau diIndonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncakgunung dan dataran-dataran tinggibenua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankanSantos adalah banyak peneliti selama initerkecoh dengan nama Atlantis.Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantikyang terletak di antara Eropa,Amerika dan Afrika.Padahal pada masa kuno hingga era ChristoperColumbus atau sebelumditemukannya Benua Amerika, Samudera Atlantik yang dimaksud adalah terusanSamudra Pasifikdan Hindia.Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada diantara dua samuderatersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan Indonesia menjadi lokasisesungguhnya Atlantislalu, mengapa selama ini nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensiAtlantis?.Santos menilai keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesiasebagaiwilayah Atlantis adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapapenemuperdaban. Dengan adanya sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia makateoriyang mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.“KenyataanAtlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisibesar-besarandalam ilmu humaniora,seperti antropologi,sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi,paleantropologi dan bahkanmungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya.Selain Santos, banyak arkeolog Amerika Serikat yang jugameyakini Atlantis adalah sebuah pulaubesar bernama Sunda Land yang luasnya dua kali negara India.Daratan itu kini tinggal Sumatra,Jawa dan Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia yang kemungkinanbisa menjadi contoh terbaikdari keberadaan sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna, Riau.Berdasarkanpenelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesiatertua. Rumpunbangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsabangsa Asia merupakansebuah fenomena besardalam sejarah keberadaan manusia.Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga PulauPaskah di Timur. Rumpun bangsaini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagaibelahan bumi dan dipakai lebih dari300 juta orang.Yang menarik, 80 persen dari rumpun penutur bahasaAustronesia tinggal di Kepulauan NusantaraIndonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang meyakinibahwa Atlantis berada di Indonesia inimasih harus dikaji karena kurang dilengkapi bukti-bukti.PakarGeoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu Hantoro mengatakananalisaSantos masih berupa hipotesa."Perlu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis kebuayaan tinggi yangada pada zaman Atlantisserta gelombang setinggi apa yang bisa membuat Paparan Sunda terbelah,"jelas Wahyu. ( DikutipKoran Sindo)